Hal-hal Kecil
April 29, 2016
Sejauh mata memandang yang terlihat hanyalah gedung-gedung perkotaan yang tinggi. Tanaman-tanaman hijau hanya menjadi sebagian kecil penghias dari pemandangan yang kulihat. Ketika membuka jendela mobil, hanya asap kendaraan yang terhirup. Kebisingan kota membuat pikiran yang ruwet semakin bertambah ruwet. Ingin rasanya menyulap seisi kota ini menjadi suatu tempat yang damai dan asri. Tempat di mana polusi udara dan suara sangat minim. Tempat yang hijau dan penuh dengan udara segar.
Aku membayangkan kota yang teduh dengan orang-orang yang ramah. Orang-orang yang peduli. Mereka yang melakukan hal-hal kecil karena mereka merasa memiliki. Sampah dimasukkan ke tempat sampah, tidak dibuang ke sembarang tempat, apalagi ke sungai. Bunga-bunga yang dikagumi dan dirawat, bukannya dipetik dan diinjak-injak. Mereka yang berkendara dengan bijak dan tidak mengebut sembarangan di jalan. Mulai dari hal-hal kecil ini, kita sebenarnya dapat menimbulkan lingkungan yang lebih baik untuk kita tinggali bersama.
Kita yang hidup di perkotaan identik sebagai orang-orang yang berkecukupan, baik dalam keuangan maupun pendidikan. Meskipun demikian terdapat satu hal yang terkadang tidak dapat ditemukan dalam masyarakat ini, yaitu keprihatinan dan kepedulian, terutama kepada lingkungan. Lahan-lahan yang hijau dibabat untuk dibangun gedung-gedung tinggi. Sungai yang jernih menjadi keruh akibat sampah dan limbah yang dibuang ke dalamnya. Tanaman di taman yang indah dirusak hanya karena masalah sepele, seperti es krim gratis. Sungguh sedih melihat warga kota yang 'berkecukupan' dalam hampir segala hal itu, tetapi kurang berkecukupan dalam kepeduliannya terhadap lingkungan.
Terkadang kita terlalu mementingkan kepentingan diri sendiri, dan tidak menyadari bahwa lingkungan memiliki pengaruh yang begitu besar dalam hidup kita. Terdengar suara kicauan burung yang memberikan kita semangat di pagi hari. Di malam hari terdengar suara jangkrik yang mengantar kita ke alam mimpi. Kita dapat memuaskan dahaga dari air jernih yang mengalir dari pegunungan. Kita dapat hidup berkat oksigen yang dihasilkan oleh pepohonan. Hal-hal kecil. Kita telah terbiasa dengan hal-hal kecil ini, sehingga terkadang kita menganggapnya sepele. Bayangkan apabila kita tidak dapat mendengarkan suara-suara alam. Bayangkan apabila kita tidak dapat memperoleh air. Bayangkan apabila semua pohon telah ditebang habis. Dari mana kita dapat hidup?
Hal-hal yang terlihat kecil dan sepele sebenarnya memiliki kekuatan yang besar. Hal kecil yang dilakukan dengan giat dapat membawa perubahan yang berarti. Contohnya saja, dengan membawa botol minum sendiri, kita dapat mengurangi sampah plastik dari air kemasan. Satu hari mungkin dapat mengurangi dua hingga tiga buah sampah plastik, tetapi apabila dilakukan dalam satu bulan, kalian bisa hitung sendiri betapa besar pengaruhnya untuk lingkungan. Seandainya setiap orang dapat melakukan hal-hal kecil seperti ini atas dasar kepedulian terhadap lingkungan, tentunya lingkungan kita akan menjadi jauh lebih baik dari sekarang.
Mungkin ini hanyalah idealismeku belaka, karena tidak semua orang akan memiliki pemikiran yang sama. Namun, alangkah indahnya ketika manusia dapat memberikan sumbangan kepedulian bagi lingkungan sekitar mereka. Mulai dari hal-hal kecil untuk menuju kota yang ramah lingkungan dan tempat tinggal yang layak bagi semua makhluk.
Minggu lalu kita merayakan Hari Bumi, di mana bumi kita sedang sakit dan memerlukan perhatian lebih dari kita. Isu Global Warming mungkin memang sudah terlalu membosankan bagi kebanyakan orang, meskipun demikian isu ini adalah isu yang masih berjalan dan tidak akan pernah bisa terselesaikan apabila kita tidak mengambil aksi. Mari kita mulai melakukan hal-hal kecil bagi Bumi tempat tinggal kita bersama, karena kalau bukan kita, siapa lagi?
Happy Earth Day!
Semoga makna Hari Bumi ini dapat diresapi dan ditindaklanjuti bersama demi lingkungan yang lebih baik.
CN.
0 comments